Peluncuran iPad, sebuah produk komputer mini dan tipis ini benar-benar sukses menyihir ribuan orang di berbagai negara. Kerumunan orang yang ingin menggaet "gadget terpanas" ini terlihat dimana-mana.
Antrean panjang mengular para pembeli terlihat di berbagai kota, mulai dari London, Paris, Frankfurt, Madrid hingga Tokyo pada Jumat, 28 Mei 2010. Mereka seperti ingin berebut menggesek kartu kredit mereka untuk menggenggam iPad.
Bahkan, teriakan dan sorak sorai mencuat dari keramaian di pusat kota London, Inggris. Para mahasiswa, profesional dan penggemar komputer bersorak saat mencengkeram kotak hitam tipis tersebut.
"Jika saya seorang penggemar musik, peristiwa ini mirip saat peluncuran album Lady GaGa di AS," kata komedian Stephen Fry, yang dikenal sebagai biangnya Tweeter di Inggris.
Pada awal bulan ini, Apple Inc, yang berbasis di Cupertino, California mengklaim telah menjual 1 juta unit iPad hanya dalam tempo 28 hari di Amerika Serikat. Pada 10 Mei lalu, perusahaan ini mulai melayani pesanan iPad untuk pasar luar negeri.
Komputer "iPad" tampak seperti iPhone, namun dengan versi lebih besar. Gadget ini bisa digunakan untuk mengirim e-mail, membuat gambar dan bermain game. Bahkan, iPad berpotensi menyelamatkan industri media cetak - yang tengah berjuang dari keterpurukan - dengan cara menggaet pembaca elektronik.
Buktinya, para pemilik media cetak telah memanfaatkan media ini guna menjaring sejumlah besar pembaca yang mau membayar untuk konten online.
Sebut saja Financial Times. Koran asal Inggris ini sudah meluncurkan edisi versi iPad lewat jumpa pers di sebuah hotel mewah menghadap danau, di Jenewa, Swiss.
Mereka pun mengklaim telah diunduh lebih dari 100.000 kali di Amerika Serikat.
Rob Grimshaw, Direktur Pelaksana FT.com. mengatakan 20 persen dari pelanggan baru digital pada pekan lalu adalah para pengguna iPad. "Saya pikir ini sangat menguntungkan bagi kami," katanya.
Selain di Inggris, iPad juga diluncurkan di Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Spanyol dan Swiss.
Di gerai Apple di Frankfurt, Jerman, ratusan orang berbaris antre guna menggaet iPad. Bahkan, beberapa orang di antaranya datang sejak dini hari pada pukul 03:00. Mereka mau datang lebih awal bukan karena ingin dapat yang pertama, tetapi karena takut tidak kebagian.
Pada pukul 08:00, saat karyawan Apple mulai membuka gerai, sekitar 450 orang sudah menjerit dan bertepuk tangan. "Sebenarnya, saya malu ikut antrean, tapi masalahnya, nanti malam barang ini akan terjual habis," kata seorang pria yang enggan disebutkan namanya kepada AP Television News.
Anehnya, situasi yang sama juga terlihat di Tokyo, dimana banyak orang tak lagi awam dengan produk gadget, bahkan mereka punya pilihan produk yang lebih canggih ketimbang di AS.
Di sana, sekitar 1.200 orang berbaris di pusat belanja Ginza. Mereka berteriak mundur saat gerai Apple dibuka pukul 08:00. Tak lama kemudian semburat, menyerbu gerai tersebut sembari mengaku sudah tak sabar lagi untuk menggunakannya.
Di Madrid, Spanyol, sebuah toko iPad mengaku produk baru ini langsung terjual habis hanya dalam waktu kurang dari tiga jam.
Araceli Sanchez, salah seorang pembeli di Madrid mengaku tertarik dengan iPad. Alasannya, tampilan layar bersih, tampak cerdas, serta dilengkapi dengan beberapa aplikasi. "Apalagi, dengan iPad, kita bisa melihat bintang dan gugusan bintang di langit di manapun kita berada."
Di Paris, di gerai Apple yang berlokasi di kawasan komersial di Louvre, situasinya tak jauh berbeda. Seorang pengembang software, Cara Garisch menyatakan kekagumannya pada iPad. Ia akan memakai barang ini untuk membaca koran dan berselancar di Web.
"Ini ajaib," katanya. "Bahkan ibu saya pun bisa menggunakannya." (Associated Press)
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda. . .